Minggu, 14 Maret 2010

Etika Menggunakan Radio Komunikasi Yang Baik dan Bena

RADIO adalah suara (sound) Media yang hanya bisa didengar (auditif). Suara (voice) pula yang jadi aset terpenting seorang penyiar –sebagai ujung tombak, front liner, sebuah radio yang berinteraksi langsung dengan pendengar.
Dalam pemakaian komunikasi radio juga harus mengikuti etika yang berlaku.

Berikut ini merupakan jenis komunikasi radio beserta etika yang harus diterapkan:


A. Komunikasi Point to Point

Memantau dahulu / memonitor pada frekwensi / kanal yang diinginkan
Wajib menyebutkan 10-28 (callsign) & 10–20 (posisi / tempat) memancar
Menyebutkan 10-28 dan biasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan
Memberikan kesempatan / prioritas kepada penyampai berita-berita yang penting
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Mengatur jalur / kanal apabila muncul pertama kali di kanal / frekwensi
Apabila jalur / kanal sibuk sementara butuh komunikasi agak panjang dengan seseorang, sebaiknya bergeser (tidak memonopoli kanal/ frekwensi)
Menggunakan Kode Ten (kode 10) untuk efisiensi komunikasi
Membiasakan menulis di Log Book, dicatat dengan siapa berkomunikasi dan kapan / tanggal dan waktu komunikasi dilakukan
Menggunakan Nama Panggilan Juliet Zulu, No Daerah dan Suffiknya, contoh JZ12AR
Dilarang menjadi net pengendali apabila sedang dalam statiun bergerak
B. Komunikasi melalui Repeater / pancar ulang

Memonitor dahulu selama 3-5 menit
Memperhatikan siapa yang sedang berkomunikasi
Memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan. (penting/tidak)
Masuk pada spasi atau interval (tidak perlu menggunakan kata break atau contact), dengan menyebutkan Callsign (10-28) dan apabila ingin berkomunikasi / memanggil seseorang, langsung memanggil dengan menyebut 10-28 orang yang dipanggil (contoh: JZ12AR memanggil JZ12DM, maka pada jeda spasi JZ12AR langsung masuk dengan mengatakan: JZ12DM, JZ12AR 10-25)
Tidak perlu tergesa-gesa, komunikasikan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti / difahami
Berkomunikasi seperti pada kanal / frekwensi kerja biasa
Apabila ada hal yang bersifat darurat / emergency silahkan gunakan interupsi pada spasi / interval.
Jangan memonopoli frekwensi dengan berkomunikasi hanya dengan satu orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang mau menggunakan pancar ulang
Membiasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan.
Memberikan kesempatan kepada pengguna di lapangan / stasiun bergerak yg menggunakan perangkat dengan kemampuan terbatas
Mengutamakan / memberikan kesempatan pada pembawa berita yg bersifat emergency / darurat
Tidak dianjurkan berkomunikasi melalui repeater dengan menggunakan peralatan penguat mikrofon seperti: Echo, ALC, dsb - karena audio justru akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang lain yg mendengarkan.
C. Penggunaan kata INTERUPSI

Apabila mau memotong / menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, gunakan pada saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk dengan menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR interupsi ... dan yang sedang berkomunikasi sebaiknya mempersilahkan yg menginterupsi menggunakan frekwensi
Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan : Terima Kasih
Kata Break atau Contact sebaiknya tidak dipakai, baik untuk keperluan menyela pembicaraan maupun apabila hanya ingin bergabung didalam pembicaraan / komunikasi
Apabila tidak ada sesuatu yang penting dan hanya ingin bergabung maka pada saat jeda / spasi cukup menyebutkan identitas diri, Contoh: JZ12AR masuk / bergabung atau cukup dengan menyebut JZ12AR saja
Apabila mengetahui ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya sebaiknya juga merespon, Contoh: Terdengar JZ12AR, mohon bersabar satu dua kesempatan
PENGGUNAAN STASIUN KRAP

Stasiun KRAP hanya boleh digunakan untuk komunikasi radio dalam negeri
Stasiun KRAP dapat digunakan untuk kegiatan :
a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan antar sesama anggota;
b. Pembinaan, penyuluhan dan kegiatan RAPI;
c. Bantuan komunikasi dalam rangka kegiatan kepramukaan, olah raga, sosial kemasyarakatan dan kegiatan kemanusiaan lain;
d. Penyampaian berita marabahaya, bencana alam, dan pencarian dan pertolongan (SAR).
Kegiatan KRAP di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam point (1) yang kegiatannya berskala nasional harus mendapat persetujuan Direktorat Jenderal sedang kegiatan yang berskala Daerah harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Propinsi
Dalam kegiatan KRAP wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk :
a. Memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan lainnya dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
b. Memancarkan pemberitaan / berita yang bersifat komersial;
c. Memancarkan berita sandi kecuali kode-10 (ten-code);
d. Berkomunikasi dengan stasiun KRAP yang tidak memiliki izin atau stasiun radio lain selain stasiun KRAP;
e. Disambungkan dengan jaringan telekomunikasi lain milik penyelenggara telekomunikasi;
f. Memancarkan berita merabahaya atau berita lain yang tidak benar;
g. Memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana komunikasi radio antara lain memancarkan musik-musik, menyanyi, pidato, dongeng, pembicaraan asusila.
Stasiun KRAP atau perangkat KRAP dilarang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk kepentingan dinas instansi pemerintah/swasta.
Stasiun KRAP dilarang digunakan di atas kapal laut atau di pesawat udara
Stasiun KRAP dengan seizin pemiliknya dapat digunakan oleh pemegang IKRAP lainny dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
Stasiun KRAP meskipun dengan sepengetahuan pemiliknya tidak diizinkan untuk digunakan oleh seseorang yang tidak memiliki IKRAP
Stasiun KRAP harus dapat dikenali dari nama panggilan yang setiap kali dipancarkan dengan menyebut nama panggilan (10-28) pada permulaan dan akhir komunikasi radio yang diselenggarakan, dilaksanakan paling sedikit setiap 3 (tiga) menit sekali


Sumber : http://sites.google.com/site/rapi1803/etika-komunikasi

Etika Menggunakan Chat Yang Baik dan Benar

Seperti kehidupan di dunia nyata, di dunia maya (internet) ada etika (Netiquette) yang harus kita terapkan untuk menjaga hubungan sosial dengan sesama pemakai internet lainnya agar berjalan harmonis dan saling menghormati. Tidak banyak aturan khusus yang tertulis, namun mudah sekali dipahami bahwa yang paling utama adalah jangan sampai seseorang tersinggung / sakit hati dengan apa yang telah Anda lakukan baik itu melalui email, chatting, memberi komentar di postingan melalui social network dan lain-lain.
Pelanggaran terhadap etika atau tata krama tidak ada sangsi yang bisa dirasakan secara langsung, paling tidak Anda akan dikucilkan di dunia maya (Isolasi), di black-list dari lingkungan, dikeluarkan dari keanggotaan suatu lembaga internet/komunitas dan lain sebagainya. Namun tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya pembalasan secara langsung karena sakit hati (technically attack) terhadap resource yang kita miliki.
Secara umum, hal yang paling mendasar saat melakukan komunikasi dengan seseorang melalui email, chatting dan posting di forum/social network. Disini yang harus kita jaga adalah :
1. Sopan, siapapun partner kita, usahakan jangan menggunakan kata-kata yang kasar dan sejenisnya, serta kata-kata berbau porno.
2. Jujur, sampaikan dengan sesungguhnya apa yang harus disampaikan tetapi hindari menyampaikan sesuatu yang bersifat pribadi.
3. SARA, hal ini sangat sensitif yang mudah sekali memicu konflik dan Anda harus yakin bahwa ini tidak akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak.
4. Jangan memaksakan kehendak, apapun alasannya jika partner kita tidak menanggapi apa yang kita sampaikan, kita tetap harus menghormatinya dan tidak boleh memaksanya untuk menjawab.
5. Jangan menggunakan huruf kapital (besar), hal ini bisa berarti teriakan, marah, atau sejenisnya sehingga membuat lawan kita tersinggung atau marah.
6. Jangan suka mengganggu dan iseng, ketika chatting dan melihat status partner sedang online, belum tentu dia mempunyai waktu yang cukup untuk chatting, barang kali dia memiliki pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, untuk itu jangan melakukan "Buzz" secara terus menerus.
7. Aktifkan status offline, hal ini sebagai alternatif jika kita tidak ingin diganggu, ketika sedang melakukan pekerjaan atau konsentrasi dengan chatter lainnya.
8. Jangan pernah memberikan no telepon atau personal information.
9. Kritik dan saran yang bersifat pribadi sebaiknya melalui personal message, hindari memberikan kritik atau saran yang bisa dibaca oleh orang lain karena ini akan merendahkan lawan bicara kita dan sebaiknya bersifat konstruktif bukan destruktif.
10. Hindari personal attack, saat melakukan debat sengit sebaiknya jangan menjadikan kelemahan pribadi seseorang sebagai senjata untuk melawan argumentasinya. sebab ini akan menunjukkan semakin dangkal pengetahuan Anda, meskipun lawan debat adalah orang yang paling Anda benci. Gunakan data atau fakta sebagai bahan diskusi, bukan kepribadian seseorang.

Sumber : http://tik-khadijah.blogspot.com/2009/02/kode-etik-di-internet-netiquette.html

Etika Menggunakan E-Mail Yang Baik dan Benar

E-mail (Electronic Mail) merupakan salah satu fasilitas tertua dalam penggunaan internet. E-mail berasal dari kata Electronic mail. E-mail atau surat elektronik adalah suatu cara untuk mengirimkan pesan dalam format data elektronik dari suatu komputer ke komputer lainnya. Pesan yang terdapat pada e-mail dibuat dengan pengolah kata yang menghasilkan menghasilkan suatu dokumen dan kemudian dikirimkan secara elektronik dengan menggunakan komputer.
Penggunaan e-mail memungkinkan data terkirim secara elektronik sehingga sampai ditujuan dengan sangat cepat. Anda dapat mengirimkan file berupa program, gambar, grafik, dan file lainnya. E-mail juga dapat digunakan untuk mengirimkan surat kepada keluarga di luar negeri. Dalam bidang bisnis, e-mail sudah digunakan untuk melakukan kesepakatan bisnis atau mengirimkan dokumen penting.
E-mail dapat digunakan untuk memberikan info singkat yang jelas, untuk meminta petunjuk dari atasan ataupun memberikan perintah tugas sederhana kepada staf lain Jangan gunakan e-mail untuk informasi yang kompleks ataupun masalah yang membutuhkan pemecahan dari beberapa orang. Dalam hal ini e-mail bukanlah alat terbaik dalam proses pengambilan keputusan yang cepat.
E-mail dapat membantu dalam banyak hal. Tapi penggunaan e-mail tanpa etiket yang benar dapat berakibat fatal dalam beberapa kasus. Beberapa petunjuk singkat kiat-kiat ber "e-mail" yang baik:

• Jangan gunakan e-mail untuk hal-hal yang bersifat sangat pribadi atau subyektif karena kemungkinan kesalah-pahaman dapat sangat terjadi.
• Jangan gunakan e-mail bila hal ini akan mengurangi kesempatan Anda bertatap-muka dengan seseorang E-mail tidak akan pernah dapat menggantikan manfaat yang lebih besar dari komunikasi tatap-muka.
• E-mail dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam memberikan motivasi kerja ke rekan lain berupa pujian, ucapan terima-kasih, dan sebagainya.
• Sebelum mengirimkan suatu pesan e-mail, pertimbangkanlah apakah pesan tersebut layak atau pantas diterima oleh si penerima. Isi e-mail tertentu dapat membuat si penerima salah paham dan menimbulkan rasa marah. Bila Anda menerima e-mail seperti itu, segeralah jawab kepada si pengirim untuk tidak mengirimkannya e-mail sejenis itu lagi.
• Abaikan segala jenis e-mail yang bersifat "surat berantai" atau HOAX (ancaman yang tidak benar mengenai virus komputer). Hal ini hanya akan membuang waktu dan menurunkan produktifitas kerja Anda.
• Segeralah jawab e-mail yang membutuhkan jawaban Anda. Bila Anda belum mempunyai jawabannya, kirimkanlah pesan bahwa Anda akan menjawabnya pada waktu atau tanggal tertentu.
• Sediakan waktu khusus (misalnya setiap pagi, siang dan sore @ 1/2 jam) untuk memeriksa e-mail anda agar produktifitas kerja Anda terjaga.
• Sesuaikan bahasa e-mail Anda dengan kepada siapa saja e-mail itu Anda tujukan. Ingatlah bahwa dengan e-mail Anda dapat berkomunikasi langsung dengan berbagai pihak atau posisi dalam suatu perusahaan.
• Hati-hatilah, e-mail dapat menjadi alat penyebar virus yang cepat bila terlampir program-program komputer yang tidak ter"scan" dengan baik.


Sumber : http://marcel2303.multiply.com/journal/item/16/Kode_Etik_Email_.htm

Etika Menggunakan Handphone Yang Baik dan Benar

Perkembangan teknologi telekomunikasi memang maju pesat, salah satunya ditandai dengan semakin meluasnya penggunaan handphone. Hampir di setiap tempat kita bisa dengan mudah menemukan orang yang sedang mengutak-atik handphone. Ada yang sedang menelpon, SMS, main game, atau bahkan sedang update status facebook. Meluasnya penggunaan handphone hingga ke pelosok ini disebabkan oleh semakin murahnya harga handphone dan segala aksesorisnya, mulai dari kartu perdana, tarif telepon, SMS, tarif internet,dan lain-lain.
Saat ini ponsel pintar makin memungkinkan seseorang untuk chatting dengan harga murah, kapan saja, dan di mana saja. Sayangnya, kemudahan teknologi ini tidak membuat semua orang bisa menempatkan diri kapan dan bagaimana harus memanfaatkannya. Tak jarang, seseorang jadi terlihat tidak punya sopan-santun bagaimana menggunakan handphone. Cara penggunaan, cara pemeliharaan, dan semua hal-hal tentang handphone sudah kita hapal di luar kepala. Tapi kita kadang-kadang lupa satu hal, yang memang tidak pernah ada di buku manual handphone mana pun: etika. Meskipun hal ini seharusnya sudah Anda ketahui sejak dulu, mari kita lihat kembali bagaimana etika menggunakan handphone sehari-hari.

1. Hindari penggunaan handphone saat penggunaannya dapat menggangu orang lain
Jika berbicara dengan menggunakan handphone bisa mengganggu orang lain, misalnya dalam tempat ibadah, gedung bioskop, ruang kelas, gedung konser, dan lain-lainnya, maka hindari menggunakan handphone di tempat seperti itu. Anda dapat mengatur mode senyap atau silent dengan memberikan getaran pada handphone Anda sehingga tidak mengganggu orang lain. Bahkan jika perlu, matikan saja handphone Anda.
2. Jangan berbicara dengan suara yang keras di handphone
Hindari berbicara dengan ponsel dengan suara terlalu keras, khususnya jika Anda berada di tempat umum (public area). Apalagi Anda berbicara sambil tertawa keras sekali tanpa memperhatikan apakah orang-orang sekitar terganggu atau tidak. Hal ini akan menarik perhatian orang-orang pada diri Anda dan bisa menimbulkan gangguan bagi beberapa orang. Selain itu, mikropon dalam handphone mampu menangkap suara yang lembut sekalipun, sehingga tidaklah perlu tertawa keras, berteriak atau bersuara keras saat menggunakan handphone Anda.
3. Hindari pembicaraan pribadi di handphone
Jangan membicarakan hal pribadi dengan menggunakan handphone di tempat yang ada orang lain, misalnya saat berada di ruang rapat, ruang kerja yang digunakan bersama-sama, atau bahkan di tempat umum seperti di dalam bus, kereta api, halte, dan lainnya. Jika Anda harus segera menyelesaikan pembicaraan tersebut, bicaralah secara singkat dan telepon kembali segera setelah Anda keluar ruangan lalu lanjutkan pembicaraan pribadi tersebut.
4. Hindari berbicara urusan pribadi dekat orang lain
Jika Anda sedang berbicara di handphone, jaga jarak minimal 3 meter dengan orang lain agar tidak mendengar pembicaraan Anda. Jika Anda berdiri atau berada di dekat orang lain, akan membuat orang lain mau tidak mau mendengarkan urusan pribadi Anda.
5. Hindari menerima panggilan telepon saat sedang berbicara dengan orang lain
Hindari handphone Anda mengganggu percakapan yang sedang dilakukan. Umumnya saat handphone berbunyi, seseorang akan mengatakan: "Maaf, saya terima telepon dulu." Hal ini kurang menunjukkan etika dan respek terhadap lawan bicara yang sedang berhadapan langsung dengan Anda. Namun, dalam kasus khusus, menerima panggilan telepon saat sedang berbicara dengan orang lain boleh dilakukan jika memang benar-benar perlu untuk menerima panggilan telepon yang sifatnya darurat. Dalam keadaan ini, sebelum menjawab telepon disarankan untuk minta izin dulu dengan teman rapat Anda dan sebutkan alasannya agar mereka mengerti. Hal yang sama juga berlaku saat Anda mengetik SMS. Hindari mengetik SMS sambil berbicara dengan orang lain. Jangan berpikir bahwa dengan sembunyi-sembunyi mengirim SMS adalah sopan, justru sebaliknya. Seharusnya Anda katakan urgensinya sehingga lawan bicara Anda tidak menganggap Anda sombong atau tidak sopan.
6. Hindari menerima telepon atau mengirim SMS sambil mengemudi
Jangan menggunakan handphone untuk berbicara saat mengemudikan kendaraan apalagi mengetik dan mengirim SMS. Hal ini sangat berbahaya. Karena saat Anda berbicara melalui handphone, Anda sama lengahnya dengan seorang pemabuk. Apalagi jika Anda mengetik SMS, maka tingkat kewaspadaan Anda akan jauh berkurang. Prinsipnya adalah fokus mengendarai kendaraan Anda saat sedang berkendara lalu fokus menelpon saat tidak mengemudi.
7. Fokus kepada lawan bicara di handphone
Saat Anda memang sedang fokus berbicara dengan menggunakan perangkat telekomunikasi seperti handphone, lakukan itu memberi fokus kepada pembicaraan lawan bicara Anda. Komunikasi via handphone dilakukan secara verbal dan bukan visual, sehingga perlu perhatian penuh saat lawan bicara Anda berbicara untuk menghindari kesalahpahaman.
8. Kapan saat mematikan handphone?
Matikan handphone Anda saat sedang melakukan wawancara kerja, presentasi, pertemuan dengan direksi, dan beberapa tempat lainnya yang menuntut suasana senyap dan hening. Penggunaan phandphone di pesawat terbang juga dilarang untuk menghindari gangguan perangkat navigasi pesawat. Gunakan pengamatan Anda, apakah Anda berada di situasi yang menuntut untuk mematikan handphone Anda.
9. Lebih baik Telepon atau SMS?
Jika Anda berada dalam keadaan darurat atau keadaan yang membutuhkan respon cepat, hindari menggunakan SMS untuk menghubungi orang lain. Teleponlah sesegera mungkin, karena pembicaraan melalui telepon lebih efektif ketimbang mengirim pesan teks.
10. Hindari mengambil gambar atau memotret orang lain dengan handphone Anda tanpa izin
Jangan mengambil gambar atau memotret orang lain dengan handphone Anda tanpa izin, karena hal tersebut tidak sopan dan bisa membuat orang tersebut malu.
11.Hindari menerima gambar yang tidak senonoh dari orang lain dalam handphone Anda
Jika menerima gambar yang tidak senonoh dari orang lain dalam handphjone Anda, jangan meneruskan dan menyebarkan gambar tersebut kepada rekan-rekan Anda yang lainnya.


Menggunakan Handphone Sembarangan Bisa Berbahaya

Banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena seseorang menggunakan handphone saat mengemudikan kendaraan. Konsentrasi seseorang akan berkurang saat mengemudikan kendaraan sambil bertelepon, apalagi jika dalam kecepatan tinggi. Itu sebabnya di banyak negara, penggunaan handphone selama mengemudikan kendaraan dilarang dan bisa dikenai sanksi pidana.
Penggunaan handphone bisa mengganggu konsentrasi dan menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.
Di Indonesia sendiri mulai disosialisasikan dalam Undang-Undang Lalu Lintas yaitu UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Di dalamnya terdapat pasal yang berhubungan dengan penggunaan handphone yaitu Pasal 106 ayat 1 yaitu "Setiap pengendara wajib menjalankan kendaraannya dengan konsentrasi". Penggunaan handphone bisa mengganggu konsentrasi dan menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Itu sebabnya penggunaan handphone saat mengemudikan kendaraan bisa termasuk pelanggaran terhadap UU tersebut. Bahkan menurut penelitian, pengendara yang berbicara menggunakan handphone di kendaraan sama lengahnya dengan orang yang sedang mabuk.
Selain itu, menggunakan handphone di pesawat juga dianggap membahayakan. Dalam buku panduan berbagai perangkat selular mencantumkan petunjuk untuk mematikan perangkat selular di dalam pesawat karena bisa menyebabkan gangguan terhadap perangkat navigasi pesawat. Dalam UU ITE Pasal 33 juga mencantumkan larangan serupa yang berbunyi "Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya."
Penggunaan handphone secara sembarangan juga bisa menyebabkan berbagai problem lainnya. Misalnya merekam adegan yang tidak senonoh dengan kamera handphone bahkan mengirimkannya kepada orang lain. Lalu dengan mudah foto tersebut dikirimkan lagi kepada orang lain sehingga menyebar dengan cepat.

Telepon seluler atau handphone telah menjadi perangkat telekomunikasi yang sangat membantu. Namun jangan gunakan handphone Anda dengan sembrono yang menyebabkan kecelakaan ataupun gangguan bagi orang lain. Gunakan handphone Anda secara tepat dan dengan etika yang baik.

Sumber: http://kumpulan.info/tech/tips-teknologi/57-tips/253-etika-menggunakan-telepon-seluler.html